Sukabumi- Kedelai Edamame asal Jepang kini menjadi favorit para petani di Pajampangan, Terlihat kegiatan panen kedelai Edamame di Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampangkulon, kabupaten Sukabumi, Senin (3/1/2021).
Kedelai Edamame kini menjadi favorit petani di Pajampangan Sukabumi Selatan, karena harga jualnya tinggi dengan masa tanam yang lebih pendek dibandingkan dengan kedelai konvensional.
Anang Janur salah satunya. Petani asal Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi menanam kedelai edamame.Terlihat hasilnya bagus dan banyak permintaan, dilahan 2 hektar.
Petani yang masih menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PDI-Pejuangan aktif ini, merasakan hasilnya dari budi daya edamame. Dari satu kilogram benih kedelai edamame, menghasilkan 2500 Pohon “Hasil panennya banyak yang datang ke rumah untuk memesan edamame, bahkan sebelum edamame dipanen sudah dipesan.
“Saya sudah nemaman berbagai tanaman seperti jagung dan kedelai konensional, tapi terlihat lebih menguntungkan kedelai edamame,” kata Anang Janur.
Edamame atau kedelai Jepang merupakan komoditas pertanian yang memiliki dwi fungsi, yakni sebagai komoditas sayuran dan komoditas palawija. Bisa dikonsumsi segar sebagai sayuran saat polong masih berwarna hijau atau dengan umur panen sekitar 48-70 hari. Bisa pula dipanen sebagai palawija ketika umur 90 hari atau dijadikan benih kembali.
Edamame memiliki kelebihan, di antaranya mengandung protein lengkap kualitas tinggi terbanyak dibanding tumbuhan lainnya. Hanya Edamame yang mampu menandingi protein yang terkandung dalam telur, susu dan daging, pungkas Anang Janur (tim red)