JEPARA – Langkah Pemerintah Kabupaten Jepara yang bergerak cepat membantu kesulitan masyarakat diapresiasi warga. Hal itu terkait penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial. Salah satunya dalam memfasilitasi akses pengobatan bagi penderita tumor mata.
Apresiasi atas respons cepat pemerintah atas keluhan warga tersebut, disampaikan oleh Nurul Musyafak warga RT 01/ RW 03 Desa Bulungan, Kecamatan Pakisaji. Itu diungkapkan dia kepada Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta kala bergabung pada acara dialog interaktif di LPPL Radio Kartini FM, Selasa (18/4/2023). “Terima kasih atas respons cepat dari Bapak, sehingga adik saya (S) hari ini dioperasi di RS Semarang,” ungkap Nurul.
Menanggapi hal itu, Edy Supriyanta lantas memanjatkan doa untuk kelancaran proses pengobatan. Harapannya dapat segera diberi kesembuhan. Upaya tersebut, dikatakan dia, telah menjadi komitmennya dalam melayani masyarakat. Setiap aduan dari warga harus segera direspons kurang dari 24 jam. “Benar, 1 kali 24 jam harus ditindaklanjuti. Mudah-mudahan adiknya cepat sembuh dan sehat selalu,” ujarnya.
*Jepara Care*
Dalam dialog tersebut mengangkat tema mengenai “Jepara Care dan Bansos untuk Jepara Sejahtera”. Hadir pula narasumber pendamping Kepala Disospermasdes Edy Marwoto, dan Kepala Diskominfo Arif Darmawan. Sebab diketahui bahwa pada 5 April 2023, Pemkab Jepara telah meluncurkan tiga program dan aplikasi terkait kesejahteraan sosial. Yakni aplikasi Jepara Care, program Jepara Care Visit, dan bantuan sosial.
Dijelaskan Penjabat Bupati Edy Supriyanta, jika inovasi itu sebagai amanat tujuan bernegara, sekaligus selaras dengan delapan isu strategis daerah saat ini. Di mana salah satunya adalah penguatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat. Pertimbagan lain juga untuk menekan angka kemiskinan daerah. “Karena itu lalu saya perintahkan Dinsospermasdes dan Diskominfo untuk melahirkan program dan aplikasi. Tujuannya memudahkan akses masyarakat dalam menyampaikan masalah kesejahteraan sosial,” terangnya,
Lebih lanjut terkait program Jepara Care Visit, diterangkan Edy, merupakan program kolaborasi antarlembaga Dinsospermasdes, Dinkes, Baznas, dan PMI Jepara. Itu demi meningkatkan kepedulian dan pelayanan dasar untuk penyandang disabilitas telantar, lansia telantar, anak telantar, dan anak dengan HIV/AIDS yang membutuhkan pelayanan terpadu secara berkelanjutan.
Dengan layanan berkelanjutan, lanjutnya, warga penerima manfaat akan mendapat pelayanan berkelanjutan dari lembaga-lembaga tersebut. Tahap awalnya selama 6 bulan. “Data untuk tahun 2023 ini sudah terkumpul sebanyak 64 orang penerima manfaat yang perlu kita intervensi,” ujarnya.
Setelah teridentifikasi, selanjutnya Dinsospermasdes akan memberi bantuan permakanan dan alat bantu sesuai kebutuhan penerima manfaat. Lalu, Dinkes berperan memberi pelayanan kesehatan beserta obat yang dibutuhkan pemerima manfaat.
Kemudian ada Baznas yang berperan memberi bantuan berupa sandang, peralatan ibadah, dan kebersihan diri. Sementara PMI memberi bantuan mulai dari paket susu anak atau nutrisi hingga celana popok.
Res : Bangyos 75