Screenshot_20240710-151633
Kabar Pariwisata

Seorang Gadis di Bawah Umur Asal Kediri di Sekap Setelah Dijanjikan Pekerjaan di Jepara

JEPARA – Berawal dari perkenalan dan penawaran kerja di salah satu Flatpoam media sosial, (MLU) bocah berumur 14 tahun asal Kediri, Jawa Timur justru disekap di sebuah rumah di Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara kota.

 

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Jepara Edy Marwoto melalui Subkor Rehabilitasi Sosial Iman Bagus selaku pendamping korban (MLU).

 

Iman Bagus menceritakan, mulanya bocah yang masih duduk di bangku SMP kelas II itu hendak memanfaatkan waktu liburan sekolahnya dengan bekerja.

 

Kemudian, (MLU) mendapatkan penawaran pekerjaan di sebuah salon kecantikan dengan gaji yang tinggi serta fasilitas seperti mess di Jepara. Pada Minggu (7/7) (MLU) dijemput oleh (S), 25 tahun menggunakan sepeda motor di daerah Ngawi, Jawa timur.

 

(MLU) mengaku akan diajak jalan-jalan oleh (S) sebagai tanda perkenalan dan ternyata (MLU) langsung diajak naik Sepeda motor (spm) sampai Jepara, Jawa Tengah.

 

Setelah menempuh waktu yang lumayan lama dari Kediri Jawa Timur akhirnya mereka sampai di salah satu rumah di Kelurahan Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Korban (MLU) merasa curiga karena bukannya diantar ke salon seperti cerita penawaran kerja di flatpoam medsos tapi malah diajak ke salah satu rumah biasa.

 

“Minggu malam itu sekitar habis Isya, (MLU) menangis minta diantarkan pulang kembali. Tapi (S) tidak terima justru malah melakukan pemukulan wajahnya hingga lebam,” tutur Iman, Selasa 09/07/2024

Pemukulan dilakukan di rumah karena (S) tinggal bersama sang nenek, dan tidak mau diketahui menyelundupkan perempuan ke dalam rumah.

 

Perasaan (MLU) pun tak karuan karena diperlakukan seperti itu oleh (S). Dia pun memilih untuk tidak memberontak dan diam.

 

Lalu, korban (MLU) menginap selama satu hari di rumah (S) di Kelurahan Panggang, Jepara. Lalu kemudian saat (S) tertidur lelap pada Senin dini hari, (MLU) memberanikan diri untuk melarikan diri dari rumah tersebut dan mencari pertolongan di luar.

 

“Saat melarikan diri (MLU) minta tolong kepada pemilik warung yang tak jauh dari lokasi dan bertemu dengan ojek online serta diarahkan ke Polsek Jepara. Baru kemudian kami menerima laporan tersebut dan segera melakukan pendampingan,” ringkas Iman kepada awak media 

 

Setelah bertemu dan menceritakan kronologi yang terjadi, Iman berkoordinasi dengan orang tua korban. Kemudian pada (9/7) sekitar pukul 09.30, korban dijemput oleh pihak keluarga dari Kediri Jawa timur.

 

“Sebenarnya korban juga sudah bekerja menjaga stand es teh di daerah asalnya Kediri, tapi karena mendapati tawaran yang lebih menggiurkan lalu tertarik dan justru malah disekap,” jelas Iman.

 

Lebih lanjut Iman menjelaskan, dari pihak keluarga tidak terima, akan tetapi kalau membuat laporan kepolisian waktunya akan tersita.

 

“Kasus kemudian dipasrahkan kepada kami, rencana akan tracking pelaku. Karena ini mirip seperti kasus di Bangsri terkait bocah yang dijual seorang mucikari,” tegasnya.

 

Dari hasil pengamatan Iman di lapangan, berdasarkan penuturan warga setempat diketahui terduga pelaku (S) justru sering membawa perempuan ke dalam rumah.

 

“Kalau (MLU) ini kebetulan belum sempat bertemu dengan mami (pemilik salon, Red) yang sebelumnya dijanjikan oleh (S). di Duga ini memiliki jaringan besar,” jelasnya.

 

Sampai saat ini, Iman mengaku bersama dengan pihak keamanan setempat masih mencoba mencari pelaku.

 

“Terduga Pelaku Akan kami beri pelajaran atau shock therapy agar tidak mengulangi perbuatannya, tidak menutup kemungkinan akan ada pengembangan kasus kalau terkait dengan tindak pidana kekerasan terhadap anak maupun TPPO,” pungkasnya dan selanjutnya akan kami serahkan ke pihak yang berwenang kalau sudah jelas.

 

 

YS/Jpr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *