JEPARA – Desa Kendeng Sidialit Kecamatan Welahan menggelar selamtan rutin setiap tahunnya sebagai rasa syukur atas limpahan berkah yang telah di nikmati selama satu tahun pada bulan Apit rutin setiap tahun, bulan Apit dalam bahasa jawa atau bulan Dzulqhodhah dalam itungan bulan Islam.24/05/2023
Acara tasyakuran atau sedekah bumi Ditambahkannya, bahwa upacara sedekah bumi dipercaya berawal dari penyebaran agama Islam di tanah Jawa dengan media wayang kulit oleh Sunan Kalijaga. Dalam pagelaran wayang kulit tersebut diselipkan makna atau pesan-pesan tentang materi keislaman yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam sekalipun.
Pegelaran wayang di acara sedekah Bumi Desa Kendeng Sidialit mengangkat tema Sri Sedono dengan dalang ki Sutiyo dari desa Kendeng Sidialit sendiri yang mana menceritakan tentang sosok Dewi Sri atau Dewi Padi atau Dewi Pangan dan Sedono melambangkan sebagai dewa Pangan, diambilnya cerita atau lakon Sri Sedino maksud dan tujuannya adalah agar hasil Bumi semakin melimpah baroqah dan membawa hasil sandang dan pangan semakin meruah.
Dalam acara Sedekah bumi di desa Kendeng Sidialit juga disaksikan warga masyarakat setempat dengan sangat antusian, mereka mengganganggap acara ini adalah acara wajib sehingga waraga sendiri tak mau melewatkannya.
Susunan acara pagelaran wayang kulit diawali oleh penampilan dari anak-anak dari karawiran Bowo Laras dengan Pimpinan Kahono Wibowo atau kepala Desa Kendeng Sidialit yang memainkan gamelan, dilanjutkan oleh para pemain gamelan dewasa mengiringi ki dalang Sutiyo.
Petinggi atau Kepala Desa Kendeng Sidialit Kahono Wibowo dalam sambutannya mengatakan
“Puji syukur Kepada Tuhan atas rezeqi yang sudah kita rasakan, kita syukuri karena tidak mungkin kita bisa melewatkan rada syukur ini,”ucap Kahono.
Walaupun pada tahun ini panen hasil Bumi tidak seperti biasanya, namun tetap kita syukuri kita tidak boleh kufur nikmat,” tambah Kahono.
Maka dari itu mudah mudahan di tahun mendatang sandang pangan kita bisa lebih dari tahun ini, bisa menikmati hasih yang maksimal,” ucapnya penuh syukur.
Res : Bangyos 75
Â