JEPARA – Karimunjawa yang merupakan salahsatu gerbang wisata jawa tengah sebagian besar masyarakatnya menang mengatungkan diri pada hasil laut, seperti nelayan yang menjadi mata pencaharian mereka.
Di Karimunjawa juga selain nelayan penangkap ikan ada juga yang menggantungkan dirinya pada hasil Tambak, karena yang aslanya berprofesi segai nelayan yang terkadang hasil tangkapan ikan dilaut tidak seperti tambak Udang Vaname, sebagian besar memilih menjadi petani dan bekerja di tambak, mereka sangat terbantu secara ekonomi dengan adanya para petani tambak, para petani tambak udang cukuk berkontribusi besar untuk warga atau masyarakat karimunjawa.
Para petani tambak udang yang berada di karimunjawa mereka juga antusias terhadap pembangunan lingkungan sekitar seperti halnya membantu membangun masjid, mushola, dan fasilitas lainnya,
Salah satu tokoh masyarakat asli karimunjawa Ali mengatakan
“Tambak yang ada di karimunjawa ini cukup mambantu putaran ekonomi dikarimun, dan tambak di karimunjawa sudah ada sejak tahun 1990an kurang lebihnya , contoh, Bapak saya kakak saya, juga adik saya mereka memang petani tambak yang secara turun temurun membidangi usah ini,”ucap Ali sambil menunjukan tambak milik keluarganya.
Tidak hanya Ali, beberapa tokoh masyarakat lainya seperti oak Ajid juga mengatakan bahwa mereka merasa terbantu secara ekonomi, karena, kami bisa bekerja dan menghasilkan,”papar nya.
Dengan adanya isu akan adanya penutupan tambak lalu bagaimana nasib kami, boleh ditutup tapi harus ada solusi biar kami juga punya penghasilan,” tambah salah satu warga yang kenetulan bekerja di tambak.
Isu pentupan kebaradaan tambak sudah sangat ramai dan menjadi pembahasan unum, namun apakah dengan ditutup itu suatu solusi tentunya tidak, maka pemerintah mungkin harus menkaji lebih jauh terlait isu penutupan tambak tersebut, karena akan menimbulkan masalah baru karena bertambahnya pengangguran.
Res : Bangyos 75