JEPARA – Sekolah Bersama Seni Ukir Jepara yang diselenggarakan Di as Pariwisata dan Budaya (Dispartabud) Jepara di Museum RA. Kartini menarik perhatian puluhan pengunjung museum.
Puluhan pengunjung dari Klaten Rabu 3 Juli 2024 bahkan menyaksikan langsung dari jarak dekat 30 siswa SMP yang sedang berlatih mengukir. Disamping berdialog dengan peserta, mereka juga berdiskusi dengan para instruktur.
Suripno, salah satu pengunjung dari Klaten mengungkapkan kekagumannya pada seni ukir Jepara. “Pelatihan seperti ini penting dilakukan untuk kaderisasi perajin. Apalagi Jepara dikenal sebagai Kota Ukir. Namun seni warisan para leluhur ini tak lagi diminati anak-anak muda,” ujarnya
Bahkan seorang pengunjung yang juga menjabat sebagai kepala sebuah SMPN di Klaten tertarik untuk mengadakan pelatihan di sekolahnya untuk program Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila.
Sebanyak 30 siswa SMP di Jepara ini mengikuti kegiatan yang menghadirkan 4 narasumber yaitu Hadi Priyanto dengan materi sejarah seni ukir Jepara, serta instruktur seni ukir Jepara Sutrisna, S.Pd, Ali Afandi S.Sn dan Suyoto, S.Sn. Peserta diperkenalkan sejarah dan budaya seni ukir, menggambar desain dan praktek mengukir barang fungsional, berupa gantungan baju.
Kepala Disparbud Jepara Moh Eko Udoyono kegiatan Belajar Bersama di Museum ini dananya bersumber dari DAK Non Fisik Museum dan Taman Budaya dari Kemendikbud Arsitek.
“Ini menjadi agenda rutin. Tiap tahun belajar bersama di museum mengusung tema yang berbeda. Seperti tema anyaman rotan (2023), gerabah mayong (2022), batik Jepara (2021),” ungkap Eko.
Ys/Jpr