JEPARA – Hari kedua pelaksanaan Kirab Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menyelenggarakan penanaman mangrove di pesisir Pantai Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Minggu (8/10).
Ketua KPU Kabupaten Jepara Subchan Zuhri menyampaikan bahwa, penanam mangrove ini merupakan serangkaian kegiatan Kirab Pemilu 2024 yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Dalam penanam mangrove ini KPU Jepara melibatkan seluruh jajaran penyelenggaraa, mulai dari KPU, PPK, PPS, dan partai politik peserta Pemilu 2024, serta masyarakat sekitar.
“Kita ingin Pemilu ini tidak hanya bicara coblos mencoblos saja, tetapi memang ada satu kegiatan yang bisa melibatkan masyarakat dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan. Karena kita ketahui bahwa isu lingkungan juga bagian isu penting selain isu demokrasi,” ungkapnya.
Subchan mengatakan, dalam penanam mangrove tersebut dihadiri sebanyak 700 peserta yang terdiri dari KPU 30 orang, PPK 80 orang, PPS 585 orang, partai politik 18 Parpol, dan masyarakat sekitar. Untuk jumlah mangrove yang ditanam pada kegiatan kali ini sebanyak 700 bibit, yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara.
“Pemilu ini bukan hanya urusan KPU saja sebenarnya, jadi kita ingin mengajak masyarakat untuk turut serta berpartisipasi. Jadi kita membangkitkan partisipasi masyarakat dengan hal-hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa kegiatan kirab Pemilu tersebut akan dilakukan selama satu minggu, yang dimulai hari Sabtu 7 Oktober 2023 sampai hari Jum’at 13 Oktober 2023. Pada kegiatan kirab selanjutnya KPU Jepara akan melakukan sosialisasi ke pasar, sekolah, dan ke beberapa sekmen pemilih perempuan dan kelompok disabilitas, serta beberapa sekemen yang lain.
“Termasuk tadi juga kita sempatkan ke nelayan juga,” ucapnya.
Ia pun berharap kepada para pemilih pemula bisa memberikan andil yang positif untuk masa depan demokrasi Indonesia.
“Khusus untuk pemilih pemula, ini menjadi salah satu konsentrasi sosialisasi kami, mereka kita harapkan menjadi pemilih yang maksimal yang bisa memilih dengan cara yang cerdas, tidak terpengaruh oleh hal-hal yang bisa merusak demokrasi misalnya politik uang, politik sara, politik identitas dan yang lainnya,” harapnya.
Res : Bangyos75