Bima – Sebagai kampus keguruan, STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) tak henti-hentinya membangun iklim penguatan karakter. Salah satu program unggulan yang terus mendapatkan formulasi dan evaluasi setiap tahunnya adalah, Bimtaq: Bina Iman dan Taqwa. Tak seperti sebelumnya yang proses Bimtaq hanya dilakukan dalam beberapa hari. Di tahun akademik 2024/2025, program yang berjalan sejak 2019 itu digelar selama setengah tahun akademik.
Lain ladang lain ilalang, kiranya seperti itulah dinamika yang terjadi di masing-masing perguruan tinggi. Pun dengan STKIP Taman Siswa Bima. Diresmikan di 2007 silam, STKIP Tamsis Bima mengangkat motto, “Pendidikan untuk Peradaban”. Bagi pendiri, kampus yang fokus mencetak calon guru harus mampu menyajikan kepatutan karekter. “Mengorganisir kebaikan sehingga menjadikannya sebagai nilai ibadah,” begitulah cita cita besar yang diwariskan alm. H. Sudirman Ismail, M.Si.
Gayung bersambut, pasca terpilihnya Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., sebagai ketua di 2015 silam, cita-cita tersebut terus dijadikan “pijakan” dalam setiap kebijakan. Lahirlah program iklim dzikir dan pikir yang “galakkan” saban Jumat pagi. Tak hanya itu, di 2019 mahasiswa di bina karakternya lewat program Bimtaq. Sebagai pilot projek, program tersebut disasarkan pada mahasiswa penerima beasiswa.
Kemudian terus mengalami evaluasi dan perbaikan formulasi. 2021 sampai 2023 pengimbasan menargetkan semua mahasiswa baru sebelum pelaksanaan PKKMB. Selama 2 hari mahasiswa didopping penguatan rohaninya. Di 2024, pengimbasan dinaikkan menjadi setengah tahun akademik. Dimana mahasiswa dikelompokkan. Setiap kelompok didampingi seorang dosen yang akan menjadi mentor dalam menuntaskan capaian yang ditetapkan panitia. Menariknya, di akhir program semua peserta yang dianggap lulus kemudian dikukuhkan dan mendapatkan sertifikat pengakuan.
Raut bangga, nampak dari tatapan Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., ketika menghadiri Gebyar Bimtaq. Sebuah event religious untuk mengapresiasi para peserta Bimtaq. Dalam sambutannya, anak pertama pendiri kampus itu menekankan pentingnya mengorganisir kebaikan.
“Ini program Bimtaq yang diramu dengan baik oleh pak Syarif (Syarifuddin, M.App.Ling./Syarif Husni, red). Ini adalah langkah awal untuk mahasiswa baru. Kemudian pengukuhannya di hari Jumat (17/1/2025). Sehingga ada yang bisa kita pertanggungjawabkan jika dipanggil ke hadapan-Nya pada hari penghingsaban. Semoga dengan kegiatan ini adalah bentuk keseriusan kita dalam mengorganisir kebaikan. Dan menjadikannya sebagai nilai ibadah,” tuturnya di Masjid Albaroqah Sudirman, STKIP Taman Siswa Bima, Jumat (17/1/2025).
Baginya, program Bimtaq merupakan pilihan dalam meneruskan misi kenabian. Bernada bangga, jebolan UGM dan UI itu memandang bahwa mahasiswa yang mengikuti program Bimtaq dengan serius hingga pengukuhan adalah kelompok yang mendapatkan kemenangan. “Hari ini, diprogram Bimtaq ini adalah kelompok yang mendapatkan kemenangan. Di sekitar kita sedang diuji dengan berbagai macam musibah dan kemaksiatan. Seperti Narkoba, judi online, perjinahan dan sejenisnya. Bimtaq adalah cara kita untuk mengingatkan kembali tentang potensi kebaikan yang ada dalam diri. Ini adalah rangkaian, untuk menguji siapa-siapa yang terbaik. Karena, siapa-siapa yang berbuat baik, makan kebaikan akan kembali kepadanya,” cakapnya.
Diakhir sambutannya, Aji Ibnu (Sapaan) mengajak mahasiswa dan dosen untuk membangun growth mindset. Berpikir tentang kebaikan dan mengkoordinir kebaikan. “Yang telah mendapat sertifikat Bimtaq akan terus diberikan ruang agar terus berkembang. Jika anda ingin menjadi terlatih dan expert, tidak ada kata lain selain mencoba,” pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya, Ketua Panitia Bimtaq, Syarifuddin, M.App.Ling memaparkan bahwa mahasiswa yang dikukuhkan terbagi menjadi 39 kelompok Bimtaq. Setiap kelompok rata rata berisi 30 mahasiswa. “Terhimpun 287 mahasiswa yang dilaporkan oleh Pembina yang tercatat aktif sejak awal sampai akhir. Hanya ini saja yang mendapatkan sertifikat Bimtaq. Kemudian Akan mengikuti pembinaan lanjutan yang diprogramkan oleh Kampus,” sebutnya.
Laporan singkat yang dituturkan oleh dosen produk kampus Malaysia ini ditutup dengan harapan agar kegiatan dapat dilanjutkan oleh institusi dan Prodi. “Ada banyak evaluasi tentu saja. Karena ini formulasi perdana. Diharapkan ke depannya akan bisa terus ditingkatkan,” timpalnya.
Sebagai informasi, puncak kegiatan dengan pengukuhan 15 duta Bimtak 2025. Penyerahan sertifikat Bimtaq oleh Sekretaris Yayasan, Bukhari, MM., Wakil Ketua 1, Dr. Syarifudin, M.Si serta beberapa pimpinan OTK lainnya. Program Bimtak adalah program pembinaan mahasiswa baru di STKIP Taman Siswa Bima. Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang akan dibimbing oleh dosen-dosen terbaik yang dimiliki oleh Tamsis. Selain penanaman nilai-nilai karakter, materi keislaman dan praktik ibadah juga menjadi fokus pembinaan kepada mahasiswa.
Mahasiswa yang aktif mengikuti program akan menerima sertifikat yang nantinya dapat dikonversi ke dalam matakuliah Pendidikan Agama Islam atau Ketamansiswaan dengan bobot 2 SKS. Selain itu, sertifikat program diwajibkan untuk dilampirkan pada saat pendaftaran Program KKN-PPL Terpadu serta dapat dikonversi sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). (RF)