Screenshot_20240218-204103
Kabar Pariwisata

Diduga Percobaan Penculikan Anak Terjadi di Desa Tedunan Kedung Jepara Meresahkan Warga Sekitar

JEPARA – Ditengah masa tenang seusai Pemilihan Umum (pemilu) serentak dimana semua warga sedang Focus pada hasil perhitungan suara hasil pemilu, namun ada sesuatu yang sedikit menimbulkan keresahan pada warga Desa Tedunan, adanya Kabar tentang Penculikan Muncul ditengah masyarakat 18/02/2024

 

“Menurut Zafi’i Kepala Desa Tedunan Dugaan kuat adanya percobaan penculikan anak kecil yang terjadi di desa Tedunan Kedung Jepara sore kemarin sekitar jam 17:00 sepulang sekolah dati Taman Pendidikan Al-Qur’an(TPQ) Tepatnya di belakang Masjid Desa Tedunan, kronologi, anak-anak sore itu baru saja keluar kelas dan waktunya pulang sekolah tpq, keluar dari kelas, anak yang bernama Sulton yang sedang menunggu Ibunya dipinggir jalan yang biasanya menjemput setiap sore sesuai sekolah,” terang Zafi’i

 

 

Namun sebelum ibunya datang tiba tida ada mobil avanza warna hitam dari arah selatan yang pas tepat di depan berdirinya anak tersebut, kemudian dari dalam mobil seseorang membuka pintu mobil dan mencoba meraih anak tersebut tapi, kemudian gagal dan karena si anak merasa ketakutan dan berteriak, ibunya sudah melihat hal itu dari jauh akhirnya ibunya langsung lari menghampiri lalu orang yang diduga penculik melarikan diri beserta mobilnya,” tambah Zafi’i selaku kepala desa atau petinggi

 

 

dan miris nya lagi menurut informasi anak Sulton didalam mobil sudah ada anak kecil yang berteriak minta tolong,mohon,”ucap Sulton 

 

 

Sulton adalah anak dari pasangan Faizin dan Faidhul hakim warga Desa Tedunan, Sulton yang baru berusia 6,5 tahun yang berdomisili di

 

“informasi ini beredar setelah orang tua dari anak tersebut melaporkan nya kepada pihak kepala desa Tedunan, agar menjadi perhatian khusus di kalangan masyarakat pada umumnya dan ini tadi saya selaku banser bersama masyarakat pemerintah desa Babinkantibmas setempat sudah mengadakan komunikasi membahas terkait hal ini sehingga menjadi bahan laporan ke pihak berwajib, sekali lagi mohon perhatian untuk para komandan untuk lebih waspada, ini untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi,” ucap salah satu yang mengaku dirinya sebagai Banser.

 

 

Ys/Jpr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *