![Screenshot_20240516-001037~2](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_720,h_469/https://www.globeindonesia.com/wp-content/uploads/2024/05/Screenshot_20240516-0010372.png)
![Screenshot_20240516-001037~2](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_720,h_469/https://www.globeindonesia.com/wp-content/uploads/2024/05/Screenshot_20240516-0010372.png)
Pemerintah memulai perjalanan para jemaah calon haji Indonesia dengan menerbangkan kloter pertama ke Tanah Suci di Arab Saudi, Minggu (12/5/2024) dini hari WIB kemarin.
Tahun ini, kuota haji Indonesia adalah 241.000 jemaah yang terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Dibatasinya kuota haji itu membuat warga (ekonomi biasa) di Indonesia kadang harus menunggu bertahun-tahun–belasan hingga puluhan tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Namun panggilan ke Tanah Suci memang rahasia illahi, karena di antara kuota haji tahun ini terselip pula sejumlah calon jemaah haji muda yang menggantikan posisi orang tuanya yang meninggal dunia.
Salah satunya, Fadila Alfia kelahiran 1 Agustus 2003 yang menjadi calon jemaah haji dari kabupaten Jepara, Jawa tengah yang tergabung di Kloter 73 Embarkasi Semarang.
Fadila bisa beribadah haji usai menggantikan ayahnya Abdullah Zakaria Alfiyan yang meninggal dunia Juni 2021 yang lalu terjangkit virus Corona. Ia akan terbang ke Arab Saudi pada 30 Mei mendatang dengan ibunya.
“Ya Alhamdulillah saya bisa gantikan ayah saya yang meninggal saat virus covid-19 pada Juni 2021. Disisi lain saya sangat sedih mengenang kembali ayah saya yang sangat sayang sekali kepada saya, ” ujar Fadila gadis jasa perias pengantin yang tinggal di Desa Banjaran, kecamatan Bangsri, Jepara.
Ia menambahkan, “Ayah saya daftar haji tahun 2012 bareng mama saya Firma Cahyaningsih, tapi takdir berkata lain, ayah saya tidak bisa menunaikan ibadah haji. Tapi doa saya kepada ayah tercinta takkan pernah terlupakan. Di sana saya akan mendoakan mu ayah, ” imbuhnya dengan rintihan sedih.
Ia berharap agar keberangkatan ke tanah suci Mekkah bisa menunaikan ibadah haji dengan khusyuk dan kembali ke tanah air Indonesia dengan keimanan yang kuat kepada Allah SWT.(VR).***
Sumber: G7.