Karawang- Seketaris Komisi IV, DPRD Dapil IV dari Fraksi PKS Sambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an, Miftahul Khoirot dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 8 santri korban bencàna kebakaran yang terjadi pada hari Senin 21 Februari 2022 kemarin siang, di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Dalam kunjungannya, Dr. Ata Subagja Dinata ke Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Khoirot dalam rangka bersilaturahmi sekaligus melihat bangunan Pondok Pesantren yang terbakar dan menemui beberapa guru pendidik ponpes serta para Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an. Selasa, 22 Februari 2022.
“Pesan Saya kepada para Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Khoirot, agar jangan ragu untuk menggantungkan cita-cita nya setinggi-tingginya. Dengan ikhtiar juga berdoa,insya Allah cita – cita tersebut akan terwujud, “ucap Dr.Ata Subagja Dinata
“Seketaris Komisi IV, DPRD dari Fraksi PKS juga mengatakan, “dari balik musibah kebakaran Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Khoirot ada hikmah dan pelajaran yang harus menjadi bahan substansi dan melengkapi konten dari batang tubuh Perda Fasilitasi Pondok Pesantren yang merupakan inisiatif dari Komisi IV.
Karena pentingnya pesantren di masyarakat sudah tinggi dan untuk membenahi kenyakin,akhlak yang baik agar para santri mempunyai nilai kebangsaan. “Ungkap Ata Subagja.
Tak hanya itu sebagai Seketaris Komisi IV, DPRD dari Fraksi Partai PKS Dr. Ata Subagja Dinata juga menyebutkan, ada 534 Ponpes di wilayah Kabupaten Karawang. Saya berharap, ini harus menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera membentuk Pansus Perda Fasilitasi Pondok Pesantren di wilayah Provinsi Jawa Barat, “khusus di Kabupaten Karawang.
Saya sengaja berkunjung sekaligus untuk melihat kondisi bangunan Pondok Pesantren yang terbakar agar bab atau pasal-pasal yang akan ditetapkan nantinya di DPRD betul-betul sesuai dengan kebutuhan pesantren, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan.
Tentunya harus ada support dari Pemerintah Daerah (Pemda), “khususnya Pondok Pesantren agar diberikan fasilitas yang memadai untuk melindungi hal-hal di luar dugaan atau di luar prediksi atau faktor-faktor penyelamatan dari bencana kebakaran tersebut. “Pungkasnya Dr.Ata Subagja Dinata
Reporter: Bang gaib.