Jakarta, Letnan Jenderal Rantastia Nur Alangan (lahir 22 Februari 1965) adalah perwira tinggi diplomat militer internasional, Corps Saint Lazarus International (CSLI) di bawah naungan PBB di Austria.
Profil Lengkap Rantastia Nur Alangan
1. Lahir, 22 Februari 1965 (umur 59)
Jakarta, Indonesia
2. Almamater, Universitas UIPM, Malaysia
3. Pekerjaan, Tentara Perdamaian dan Kemanusiaan Dunia
4. Tahun aktif
2010–sekarang
5. Organisasi, Soldier of Peace International Association (SPIA)
6. Agen, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
7. Istri Rantastia Nur Alangan, Widiyanti (menikah pada tahun 1992)
8. Anak, ada 3
9. Karier militer di Pihak Indonesian
10. Pangkat, Letnan Jenderal
Rantastia juga merangkap anggota Soldier of Peace International Association (SPIA) dan juga anggota United Nations High Commissioner of Refugees (UNHCR). SPIA adalah organisasi militer internasional yang berada di bawah naungan PBB. SPIA didirikan pada 19 November 1988 di Prancis. Sedangkan UNHCR adalah lembaga yang melindungi dan memberikan bantuan kepada pengungsi berdasarkan permintaan sebuah pemerintahan melalui PBB.[6] Rantastia bertugas dan berkoordinasi dengan instansi pemerintah Indonesia terkait kemanusiaan dan perdamaian dunia. Rantastia juga menjabat sebagai Penasehat Global United Nation Peace Keepers Federal Council (UNPKFC), organisasi fiktif yang tidak pernah ada di PBB[2] dan ia kini menjabat juga sebagai Representatif PBB (UN Ecosoc) dan SPIA Indonesia.
Pendidikan Rantastia Nur Alangan
Rantastia adalah alumnus pascasarjana (S2) dari kampus UIPM Malaysia. Rantastia mengikuti pendidikan diplomat militer di Shenzen, Tiongkok pada 2010 – 2015. Rantastia mendapat penghargaan bintang 3 dari pimpinan pasukan perdamaian di Tiongkok. Kemudian Rantastia melanjutkan pendidikan militer ke Austria pada 2017 – 2020 sebagai Komandan Kemanusiaan, dan pada 2018 – 2022 Rantastia diberi kepercayaan sebagai Komandan Perwakilan SPIA di Indonesia dari PBB).
Karier Rantastia Nur Alangan
Pada tahun 2019 sampai 2022, Rantastia terpilih menjadi anggota tetap International Society for Military Law and The Law of War (ISMLLW) dan anggota Federation Royal Military International di Belgia. Rantastia sempat memegang jabatan Direktur European Federation Police untuk Indonesia pada 2020 – 2021.
Pada perayaan peringatan Hari Pasukan Perdamaian PBB Internasional yang ke 76, yang jatuh pada 29 Mei 2024 yang digelar 31 Mei 2024 di Markas Besar PBB di Jenewa, Swiss dihadiri oleh Sekjen PBB, Presiden Markas Besar Soldier of Peace International Association (SPIA) yaitu Laurent Attar Bayrou, Tibor Albert dan seluruh mantan penjaga perdamaian PBB, serta perwakilan SPIA dari seluruh dunia. SPIA Indonesia dipimpin oleh Rantasia Nur Alangan dengan membawa perwira-perwira dari pasukan elit terpilih seperti Denjaka, Densus 88, Kopassus, Navy Seal, dan Perwakilan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Peringatan ini dilakukan PBB dalam rangka merangkum semangat kemajuan dan tindakan kolektif untuk menciptakan dunia yang lebih setara, adil dan berkelanjutan.
Rantastia menerima commerative medal of peace (medali perdamaian) di Markas Besar PBB Jenewa, Swiss pada perayaan Hari Pasukan Perdamaian PBB yang telah diselenggarakan pada 31 Mei 2024. Rantastia telah mengabdi sebagai pasukan elite dari Kerajaan Prussia, dan aktif menjalankan misi perdamaian PBB sejak 2015 – 2024.
Penghargaan Rantastia Nur Alangan
Rantasia memperoleh penghargaan President Volunteer Service Award (PVSA) dari Pemerintah Amerika Serikat karena aktif berkontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan bantuan kemanusiaan. Berkat kemampuan dan keahlian yang dimiliki Rantastia memperoleh banyak wing, brevet, dan medali tanda jasa dari banyak negara seperti Prancis, London, Vatican, Belgia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Rantastia juga memperoleh gelar doctor dan profesor honoris causa dari Universitas di Malaysia.***
