Kabar Pariwisata

Memahami Matematika, Melatih Konsistensi Logika Berfikir dan Bersikap

Oleh : Ginanjar Gie
adalah Redaktur GLOBEIndonesia.com dan Sastrawan Bima 

Pada dasarnya, kehidupan kita tidak bisa lepas dari matematika, setiap hari bahkan setiap saat, kehidupan kita di selimuti oleh rumus matematika, hanya saja kita tidak menyadarinya, di warung, di mall, di jalan, di bus, dan dimana-dimana, tetap kita tidak bisa dipisah apalagi dijauhkan dalam kehidupan kita.

Nah, kok kita selalu hidup dengan matematika sih? Apa hidup ini hanya untuk angka-angka? Atau hidup kita hanya memenuhi material karena hanya mengutamakan perhitungan untuk kebutuhan keberlangsungan hidup?.
Tentu pertanyaan-pertanyaan di atas memenuhi pikiran kita, dan bahkan lebih dari itu, tentu masih banyak lagi pertanyaan yang mengganjal isi kepala kita.

Baiklah … Penulis akan mencoba memaparkannya seperti apa tujuan kita memahami matematika dan kenapa kehidupan kita selalu di selimuti oleh ilmu matematika yang hampir 70{e62151fee7afe651f4fba2dee18e2645701ecda594760211b06c291b5b1db063} orang tidak menyukainya karena rumusan dan variabelnya yang cukup menyita isi kepala untuk memacahkannya.

Ya iyalah, rumusan matematika memang kerap membuat otak pusing, namun yang ingin penulis paparkan disini adalah bagaimana itu logika matematika, dan bagaimana cara kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari? Tentu itulah inti yang sebenarnya dalam logika matematika karena kita harus memiliki komitmen dan konsisten didalam menjalani kehidupan ini agar kita tidak di anggap sebagai orang yang plin-plan.

Ok … Baiklah, mari kita simak dibawah ini :
Sebagaimana kita ketahui didalam rumusan matematika bahwa di dalam nya adalah : matematika tidak pernah ada pencarian pertidaksamaan kecuali itu pengecualian, yang ada dalam matematika hanya mencari persamaan. Yah… Mulai dari persamaan Konstanta maupun persamaan Variabel, dan penulis ingin tegaskan bahwa matematika tidak mencari perbedaan.

Sebelum kita lanjut ke tahap berikutnya, penulis ingin menjelaskan terkait dengan Apa itu Variabel dan apa itu Kostanta. Di kutip dalan wikipedia bahwa “Di dalam matematika, variabel adalah nilai yang dapat berubah dalam suatu cakupan soal atau himpunan operasi yang diberikan. Sebaliknya, konstanta adalah nilai yang tidak berubah, meskipun sering kali tidak diketahui atau tidak ditentukan.”

Sedangkan pada Konsep konstanta dan variabel adalah fundamental bagi banyak cabang matematika dan terapannya. Dan yang harus dan sangat perlu di perhatikan adalah suatu “konstanta” dalam konteks ini janganlah dikaburkan dengan konstanta matematika, yakni suatu bilangan tertentu yang tidak bergantung kepada cakupan soal yang diberikan.

Jadi, Kesimpulannya adalah. Jika kita mengambil rujukan pada persoalan yang berdasarkan paparan diatas maka kita seharusnya memilih hidup berdamai, karena sebenarnya tidak ada yang harus diperdebatkan yang ada hanya saling mendorong untuk sama-sama berkemajuan.

Namun begitulah manusia, karena sifat dasarnya adalah selalu mengikuti hawa nafsu. Ada saja persoalan yang mengundang perselisihan dan yang membuat kita selalu bertikai dan saling menghina, dan itu hanya karena perbedaan pandangan.

Boleh jadi karena berbeda ras, budaya, bahkan hanya karena beda desa dan kelurahan. Dan yang paling miring adalah hanya karena beda pilihan politik, dan lantas berdebat hingga berujung adu fisik, dan tak ayal harus di larikan kerumah sakit dan adapula yang sampai meninggal.

Loh … kok bisa seperti itu?
Apa sebabnya???
Bukankah kalau kita merujuk kepada paparan tentang logika matematika tersebut diatas, bahwa Merek itu sama? Bukan siapa yang menang nanti mereka sama menjadi pemimpin kita?
Berarti benar bahwa kita memang memiliki kesaamaan dan jika di temukan perbedaan maka kita harus cepat-cepat mencari persamaan sebelum ego tumbuh dan menguasai rasionalitas pikiran kita.

Nah, kalau sudah demikian, kita sudah paham bagaimana tentang matematika dan masih saja kita temukan kita saling menyindir hanya karena perbedaan maka dapat kita simpulkan penyebabnya ialah kita di ajarkan tidak benar oleh kurikulum. Kita tidak di ajarkan dasar-dasar yang baik tentang matematika oleh kurikulum.

Kalau sudah demikian yang terjadi maka dapat kita lihat disetiap sekolah-sekolah yang ada di daerah-daerah kita bahwa ajaran tentang matematika lebih di fokuskan pada penghafalan angka dan rumus-rumus yang ada. Sementara yang seharusnya untuk diketahui oleh guru dan diterapkan pada kurikulum pendidikan matematika adalah lebih di utamakan dan mengedepankan nilai sosial yang tertanam di dalam falsafah matematika sebagai nilai dasar yang dihimpun dan yang selama ini tidak pernah kita ketahui.

Catatan penting :
Jadi, nilai paling penting yang ingin dijabarkan dalam tulisan ini ialah tentang bagaimana kita setiap hari kita selalu di hantui oleh matematika dan mengajak kita untuk berpikir matematika dan menerapkannya sebagaimana yang telah dijabarkan dkatas. Karena sejatinya kehidupan kita seperti matematika yang tidak pernah mencari pertidaksamaan/perbedaan dan selalu mengutamakan untuk mencari persamaan.

Bima, 03 Juli 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *