GLOBEIndonesia.com, Banyuwangi – Pengurus DPD Kamijo Kabupaten Banyuwangi, Rabu, 01/07/20 Di Sekretariat DPD KAMIJO di JL.Kebangkitan Komis Wonosobo Srono Banyuwangi, di antara yang hadir ; Imam Tajali, Iis Islamiyah, Syaikhoni, Ahmad Suyudi, Siswanto, beserta Pengurus Kader Militan Kecamatan Di Banyuwangi. Sedangkan Ketua R. Syukron Faqih Afifie dan Santoso, SPd, Menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir karena sedang berta’ziah di Malang Jawa Timur.
Kader Militan Jokowi Kabupaten Banyuwangi, Dalam Rapat Penajaman Program Kerja Menuju Normal Baru tersebut menghasilkan program Kerja, antara lain :
Kader Militant Jokowi mendukung dan turut mensosialisasikan Skema new normal yang dituangkan dalam Surat Edaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Nomor 440/1406/429.034/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Restoran /Kafe /Rumah Makan/Tempat Kuliner dalam Mewujudkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman dari Covid-19 di Banyuwangi.
Kader Militan Jokowi Akan terus melaksanakan konsolidasi dan koordinasi di semua tingkatan terutama tingkat kecamatan di banyuwangi, Terkait pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang akan mendukung pasangan cabub dan cawabub yang visi misinya bersesuaian dengan program kerja kader Militan Jokowi, terutama pemerataan pembangunan.
Selain itu Wakil ketua umum Kader Militant Jokowi Qusyairi Sumbermanggis yang turut hadir dalam rapat tersebut menyampaikan arahan dalam sambutanya yang pertama kader militant jokowi hendaknya menghindari wacara perdebatan destruktif di media sosial berkait sikap berhadap-hadapan antara Islam dengan Negara. Ulama dan Umaro, semaksimal mungkin ikut mendinginkan suasana.
Kedua menghindari wacana perdebatan kebangkitan PKI karena hal tersebut tidak produktif, Negara kesatuan RepubliK Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Pancasila adalah kensensus final, biarkan BPIP, Pimpinan Lembaga Negara berwacana, memang lembaga itu ada dan di gaji tugasnya untuk itu, hanya saja jika ada Pimpinan Partai tertentu, Kepala BPIP dan Pimpinan Lembaga Negara berwacana liar tentang memeras Pancasila menjadi Trisila atau bahkan Ekasila, itu menunjukan tunaide, miskin ide, tidak punya konsep berfikir bagaimana nilai – nilai uud 1945 dan pancasila tersebut dapat semaksimal mungkin di implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Konsep berekonomi, konsep pemerataan pembangunan, bagaimana supaya perekonomian bangsa tidak hanya dikuasai sekian persen etnis tertentu sedangkan sisanya untuk ribuan etnis lainya, terlalu kasar mengatakan makan gaji buta, bandingkan dengan tim 9 BPUPKI atau Perumus Pancasila Para Pendiri bangsa Beliau-beliau berfikir dan berjuang dengan riyadhoh dan tirakat tingkat tinggi,tidak berfikir untuk kelompok, golongan atau bahkan pribadi, ungkap Qusyairi Sumbermanggis dalam sambutanya.
Sebagai penutup Qusyairi Sumbermanggis menyampaikan “terkait pemilihan Bupati dan Wakil butapi 9 Desember 2020 mendatang akan mendukung pasangan cabub dan cawabub yang visi misinya bersesuaian dengan program kerja kader Militan Jokowi, terutama pemerataan pembangunan.
Kader militan jokowi secara nasional akan membangun gerakan nasional wirausaha Indonesia, sebuah gerakan menumbuhkan kembangkan ide pikiran wirausaha-wirausaha baru, setiap kabupaten di harapkan tumbuh 500 wirausaha baru di berbagai bidang, di antaranya perdagangan, pertanian, peternakan, kelautan, pariwisata, otomotif dan turunanya, kerajinan, tour travel, agribisnis, Pendidikan, Pesantren dan lain-lain secara nasional dengan 548 kabupaten, kota dan propinsi di harapkan tumbuh 274.000 wirausaha seluruh Indonesia pungkasnya. (red/bwi)