Surakarta (MAN 2 Bantul) — Dalam sebuah kunjungan penuh makna dan nuansa budaya, Riyadi Setyawan, guru seni MAN 2 Bantul sekaligus penulis buku “Wayang Dupara: Ratu Kalinyamat”, secara langsung menyerahkan karyanya kepada Dr. Bambang Suwarno, S.Kar., M.Hum. , empu pedalangan sekaligus dosen senior di Program Studi Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.Pertemuan bersejarah ini berlangsung di kediaman sang maestro wayang, yang terletak di kawasan budaya Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta, pada Minggu pagi (3/8/2025). Suasana akrab dan penuh nilai kultural mewarnai dialog dua generasi pecinta seni pedalangan ini.
“Saya merasa terhormat bisa menyampaikan langsung buku ini kepada beliau yang selama ini menjadi panutan di dunia pedalangan,” ujar Riyadi, yang menyebut pertemuan ini sebagai bentuk penghormatan kepada guru-guru pewayangan.Bambang Suwarno menyambut baik kehadiran Riyadi dan mengapresiasi semangat regenerasi dalam dunia sastra wayang. Ia memuji Wayang Dupara sebagai upaya literasi yang mendekatkan dunia wayang kepada generasi muda dengan bahasa yang lebih segar namun tetap berjalan pada pakem budaya Jawa.“Kita membutuhkan lebih banyak penulis muda yang berani menyampaikan pengetahuan dan pesan moral dalam wayang dengan cara baru. Buku ini menjadi tanda bahwa pewayangan tidak pernah mati, hanya butuh narasi baru yang membangunnya,” tutur Dr. Bambang.
Pertemuan ini ditutup dengan serah terima buku secara simbolis, didampingi diskusi hangat seputar strategi pelestarian budaya dan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Riyadi berharap karya ini bisa menjadi bagian dari gerakan literasi budaya yang menghubungkan dunia pendidikan dengan tradisi luhur bangsa.Dengan pertemuan dua tokoh ini, Wayang Dupara bukan sekadar buku, melainkan jembatan antargenerasi — antara panggung pewayangan masa lalu dan semangat literasi masa depan. (Rys)