Reporter Lambertus, S.Sos . Ketut Sopandana, S.P.
Buleleng Bali- Masih dalam suasana semangat nasionalisme, mengingat setiap Bulan Oktober ada 3 peringatan sangat bersejarah yakni Kesaktian Pancasila, HUT TNI dan Sumpah Pemuda, GlobeIndonesia.com, Biro Buleleng menayangkan pendapat, harapan serta pencapaian prestasi dari berbagai kalangan yang bisa sebagai wujud apresiasi terhadap para Pahlawan, para Pejuang, Para Bapak Bangsa Indonesia.
![]()
Pada kesempatan ini penulis mengangkat 3 bidang, yakni olah raga, prestasi pelajar serta dari tokoh budaya, seniman, hasil pantauan di lapangan dalam sebuah rangkuman materi yang GLOBEIndonesia.com tulis.
Dari kalangan aktifis olah raga yakni Akademi Bola Voli Buleleng ( ABVB) yang merupakan program unggulan “Pengurus Cabang Persatuan Bola Voli Indonesia” ( Pengcab PBVSI ) Buleleng yang dipimpin oleh Putu Mangku Mertayasa. S.H., M.H.,yang juga anggota komisi IV DPRD Provinsi Bali.
![]()
Dalam diskusi Penulis dengan Doris Alwi ( Kordinator Korps Wasit Bola Voli Buleleng) dan Gede Angkat Sastrawan ( Pelatih Bola Voli Buleleng) di kantor Sekretariat PBVSI , Jalan Udayana no : 10 kota Singaraja. Bahwa untuk mencetak atlit yang bermental tangguh mesti dilakukan strategi pembinaan sejak dini, sangat bagus jika pada taraf usai 11 tahun ( kelas 5 SD) bagi yang memiliki minat jadi atlit Bola Voli sudah mulai dibina ujarnya.
Selain diberikan latihan teknik bermain yang bagus, dibina semangat juang, mental dan karakter pantang putus asa sebagaimana semangat juang dari para Pahlawan, perlu ditanamkan. Seluruh rakyat Indonesia akan sangat bangga, bahagia ketika Bendara kebangsaan kita Merah Putih dikerek untuk dikibarkan diiringi Lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan ketika Atlit Indonesia meraih Mendali Emas dalam tiap even olah raga level Internasional, imbuhnya.
![]()
Sementara itu ditempat terpisah seorang “Jawara ” olah raga Bola Sodok ( bilyard ) diera tahun 1980 – 1990 di Buleleng Agus Darmawan yang saat ini telah berusia jelang 60 tahun , sejak usia SLTP sudah mengamati, mempelajari, dan bermain bola sodok. Beliau berbagi pengalaman bahwa untuk menjadi Atlit perlu mengasah diri, rutin berlatih, bermain bersama para senior, ikut event pertandingan, jelasnya.
Jangan putus asa jika mengalami kekalahan.
” Belajar dan mengevaluasi setiap pertandingan, ini harus dilakukan. Jangan pernah takabur, selalu berdoa agar mendapat restu dari Tuhan. Ibarat filosofi padi : semakin berisi, semakin merunduk dan selalu terbuka menerima kritik yang membagun.
Terkait dalam konteks di bulan oktober ini ada peringatan Hari Kesaktian Pancasila, HUT TNI, Sumpah Pemuda, maka sangat tepat jika kita sebagai generasi penerus, mengisi kemerdekaan Indonesia dengan meneladani, mengejawantahkan nilai- nilai Perjuangan Para Pahlawan dalam kehidupan sehari- hari.
Dunia pendidikan kabupaten Buleleng, patut berbangga pula, banyak warga Buleleng menorehkan prestasi akademik, baik tingkat Propinsi, Regional, maupun Internasional. Buleleng memang cukup terkenal dengan ” gudangnya ” para jawara akademik ( pendidikan formal). demikian Agus Darmawan yang saat ini aktif juga di Organisasi Persatuan Bulu Tangkis di Kabupaten Buleleng ( PBSI )mengakhiri perbincangannya.
Sementara itu generasi emas bangsa Indonesia, alumni SMA Negeri tertua di Bali yakni SMA Negeri 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng yang berprestasi dalam bidang akademik, yakni : Felicia Michelle Hutrianto , alumni sekolah tersebut, tamat pada tahun ajaran 2020 – 2021, yang saat ini tercatat mahasiswi semester 1, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur , mengatakan ” Ada beberapa ” kata kunci ” dalam belajar untuk meraih prestasi yakni: disiplin, berdoa, tekun belajar, jangan larut dalam putus asa atau cepat bangkit ketika sebuah pelajaran belum bisa dikuasai tetap terus belajar, serta dukungan atau suport dari papa dan mama ” ungkap Michelle.
Lanjut Ia kita harus menyukai semua pelajaran, dengan rasa suka, maka akan mendorong rasa semangat belajar dan berusaha mencari tambahan ilmu pengetahuan, tuturnya.
Hal senada disampaikan mantan guru serta mantan Anggota DPRD Propinsi Bali periode 1999- 2004 , dikediamannya menyampaikan, sebuah karya tulisnya dengan judul “Membangun Hati Nurani: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya “
Jelas sekali lanjutnya makna yang terkandung dalam cuplikan lirik lagu Kebangsaan Indonesia Raya ini. Dalam membangun Bangsa dan Negara, terlebih dahulu yang diutamakan adalah membangun jiwanya, membangun hati nuraninya. Karena berdasar semangat jiwa pengabdian, berjuang tanpa menghitung untung rugi Bangsa ini bisa menjadi besar seperti dikatakan Bung Karno, terangnya.
Kita membutuhkan pemimpin yang mempunyai hati nurani yang betul- betul mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, rakyat Indonesia. Rela berkorban demi kemajuan Bangsa dan negara Indonesia sebagaimana yang telah dilakukan para Pahlawan Nasional, seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman ” tegasnya.
“Jika semua komponen bangsa ini mau belajar dan mengambil semangat nasionalisme, jiwa ksatria serta memahami nilai- nilai luhur dalam 5 Sila Pancasila. niscaya Bangsa kita akan menjadi bangsa yang memiliki kemandirian dalam bidang ekonomi, kedaulatan bidang politik, serta berkepribadian dalam bidang budaya.
Sebagaimana ajaran Tri Sakti Bung Karno. Saya sebagai generasi yang sudah berusia lebih tua dari usia ” Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sangat berharap bahwa generasi penerus, generasi milenial selalu menjunjung semangat para Pahlawan kita.
Dengan berprestasi diberbagai bidang seperti olah raga, seni, pendidikan formal adalah wujud bakti kepada Bangsa dan Negara Indonesia. Jangan sampai sebagai generasi penerus justru malah merusak tatanan kehidupan warisan adi luhung yang merupakan salah satu benteng tangguh demi tegaknya 4 pilar kebangsaan Indonesia : Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI “, demikian harapan Beliau, yang juga cucu dari Ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben.(*)



