Bantul (MAN 2 Bantul) – Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) merupakan jalur seleksi nasional bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tanpa tes tertulis. Proses seleksi didasarkan pada prestasi akademik siswa selama di bangku sekolah berupa nilai rapor dari semester 1 hingga 5, serta kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.
SPAN PTKIN tahun ini telah resmi diumumkan pada tanggal 27 Maret 2025. Lima siswa MAN 2 Bantul dinyatakan lolos seleksi dan berhak melanjutkan pendidikan di PTKIN yang menjadi pilihan mereka. Keberhasilan ini menjadi bukti kualitas pendidikan dan pembinaan akademik yang diterapkan di MAN 2 Bantul mengalami peningkatan. Kelima siswa yang diterima tersebut antara lain M. Akmal Lindhuaji Nugroho (UIN Prof K.H.Saifuddin Zuhri), Putra Zaki Pangestu (UIN Raden Mas Said), Arina Manasikana (UIN K.H. Abdurrahman Wahid), Istiqomah (UIN Prof K.H.Saifuddin Zuhri), dan Dhiau Tsurroya Achmad (UIN Raden Mas Said).
Para peserta yang dinyatakan lolos seleksi dapat mengecek hasil pengumuman melalui laman resmi SPAN PTKIN di https://pengumuman-span.ptkin.ac.id. Bagi yang belum lolos melalui jalur ini, masih ada kesempatan untuk mendaftar melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN), yang akan dibuka dalam waktu dekat. Dengan diumumkannya hasil SPAN PTKIN, diharapkan para calon mahasiswa dapat segera mempersiapkan diri untuk tahap selanjutnya, termasuk registrasi ulang dan persiapan perkuliahan. Bagi yang belum beruntung, kesempatan lain masih terbuka lebar untuk meraih cita-cita di perguruan tinggi yang diinginkan.
Salah satu siswa yang diterima, Putra Zaki Pangestu, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiannya. “Saya sangat bersyukur bisa diterima di UIN Raden Mas Said Surakarta. Ini adalah impian saya sejak lama, dan saya sangat menantikan saat-saat menggunakan jas almamater kampus tersebut”, ujarnya. Menjadi mahasiswa dan harus merantau, bagi Putra bukanlah hal yang menakutkan, justru menantang dan sangat dinantikan. (Krl)