Bima – Bazar Kewirausahaan digelar dalam rangka implementasi mata kuliah Kewirausahaan bertajuk “Street food TSB Season 2”. Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa kewirausahaan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis).
Pada program kemandirian mahasiswa tersebut, mahasiswa memasarkan berbagai varian makanan dan minuman yang terbagi menjadi tujuh stand. Yaitu; stand 1/D Piscok lumer, sosis bakar, es cincau; stand 2/D dimsum, tahu huhah, es teh; stand 3/D mi goring musim (murah & simple), salome maron musi, risol musim, nutrisari musim; stand 4/C piscok (paniiikkk), bananana roll (nguuunaah) legends of pudding coklat oreo, es the sruput; stand 5/C nasi ayam bakar kemangi, jasuke anjay, ceker yuhuuu, macut, Es CD2B (cinta di tolak dukun bertindak) ; stand 6/C kocak pana, pisang keju coklat, banana maniak, es jomblo; stand 7/C urap, ‘bojo ncango, biji salak ubi ungu, es kopiyor kiw kiw.
Dosen Pengampu, Nur Anilawati,S.Sos., M.PSDM saat menyampaikan bahwa entrepreneurship is a mindset, entrepreneurship is not a profession. “Sebagai enterpeneur, poinnya pola pikir, kuncinya adalah enterpeneur bukan jadi profesi tapi enterpeneur itu adalah di Mindset, apa itu mindset seorang entrepreneur,” ujarnya retoris.
Dijelaskannya, mindset seorang enterpeneur adalah tidak pernah puas, jujur, ulet, amanah, tidak mudah menyerah, optimis, dan selalu berpikiran positif. Tidak pernah give up atau menyerah, selalu optimis, konstruktif dan tidak pernah berfikiran hal yang negatif. Tidak pernah pesimis dan tidak pernah senang melihat kegagalan orang. Tidak pernah iri kepada kesuksesan orang, mencari cara baru ketika melihat kesuksesan orang lain, serta mencari tahu apa dibalik sukses dari bisnis dan kesuksesan orang tersebut.
“Prinsip pengusaha yang ditularkan oleh Menparekraf, Sandiaga Uno inilah yang saya ajarkan di kelas kewirausahaan Tamsis beradab. Semoga para mahasiswa dapat mengambil kesempatan mengoptimalkan potensi, strategi, lebih berinovasi dan berkolaborasi demi memantapkan jiwa-jiwa kewirausahaannya,” papar Nur Anilawati.
Sementara itu Kaprodi PGSD Tamsis, Ady Irawan, SH.,MH., Mengapresiasi kegiatan bazar. Ia menekankan agar kegiatan tersebut dapat terus dipertahankan dengan inovasi yang berbeda. Dijelaskankanya bahwa kewirausahaan merupakan salah satu kata kunci dari visi kampus merah.
“Jadi setiap civitas akademika harus mampu menerjemahkan dalam setiap kegiatan baik itu di dalam maupun di luar kampus. Memperkuat pemasaran dan brand, supaya bisa bersaing. Memanfaatkan platform media-media sosial agar bisa dikenal dan menjadi daya tarik dipasaran. Juga menegaskan kerja sama dengan pihak terkait, melalui wadah IMBI Tamsis (Inkubator Bisnis, red),” terangnya.
Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Syarifuddin, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan pula rasa syukur atas kegiatan kewirausahaan. Dirinya menegaskan info penting terkait kewirausahaan dengan RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau). RPL tersebut, lanjutnya, merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Untuk diketahui, Prodi PGSD Tamsis menggelar bazar kewirausahaan bagi mahasiswa kelas kewirausahaan di halaman utama STKIP Tamsis Bima pada Kamis (7/12/2023). Dalam gelaran Bazar kewirausahaan “Street Food TSB Season 2” yang dikoordinasi oleh Project Manager Nurhalizsah Andini, Ana triana wulandari beserta panitia, Alhamdullilah Bazar berjalan lancar dan sukses tanpa ada hambatan. Penghargaan untuk semua stand produk-produk makanan dan minuman yang di pasarkan semua sold out testimoni custumer memuaskan. Tenant/spot bazar dan kekompakan tim kewirausahaan yang patut diancungi jempol. (RF)