Humas Lapangan PT Dahlia Utama Klarifikasi Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Ciletuh Kabupaten Sukabumi
Kabar Headlinenews

Humas PT Dahlia Mutiara Utama Klarifikasi Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Ciletuh Kabupaten Sukabumi

Sukabumi ll Humas lapangan proyek rehabilitasi jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I) Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Agam Ciletuh mengonfirmasi perihal isu teka-teki program rehabilitasi irigasi D.I Ciletuh yang dilaksanakan satuan kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan didanai APBN Tahun 2025.

Dalam keterangan persnya, Agam mengapresiasi peran media sebagai bentuk kontrol sosial. “Saya ucapkan terima kasih atas perhatian media. Jika ada kekeliruan, tentu akan kami perbaiki. Namun jika pemberitaan tidak sesuai fakta, saya harap dapat diluruskan,” jelasnya.

Agam menegaskan pekerjaan di lapangan dilakukan sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan. Ia juga membantah informasi yang menyebutkan nilai upah pekerja per kubikasi senilai Rp70 ribu hingga Rp40 ribu.

“Faktanya, upah pekerja tidak ditentukan secara tetap per kubik. Semuanya berdasarkan hasil kerja tim. Makin banyak volume kerja (kubikasi), makin besar pula upah yang diterima,” terang Agam.

Ia menambahkan sistem pembayaran bukan harian, melainkan berdasarkan hasil kerja keseluruhan. Ia juga menjelaskan untuk harga telah sesuai arahan pimpinan tanpa membedakan antar tim. “Setiap rombongan pekerja memiliki hak yang sama. Hasil kerja bergantung pada profesionalisme dan jumlah anggota tim,” ujarnya pada Rabu (9/7/2025).

Sejak awal, perusahaan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah desa, khususnya di Desa Mekarsari, Ciracap dan lokasi strategis yang mewakili 8 desa terdampak proyek, yaitu Cibenda, Sidamulya, Mekarsari, Ciracap, Pasirpanjang, Cikangkung, Gunungbatu, dan Purwasedar.

“Kami aktif berkomunikasi dengan para pekerja dan ketua tim dari awal hingga saat ini. Tidak ada masalah yang berarti dalam pelaksanaan proyek,” ujar Agam.

Menanggapi isu teknis terkait opname, Agam menegaskan proses tersebut dilakukan siang hari dan disaksikan ketua tim serta seluruh pekerja. “Metode penghitungan sesuai dengan rumus dan standar teknis. Bila terjadi perbedaan pendapat, selalu diselesaikan melalui musyawarah,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *