Bali- Terlepas dari nuansa politik, bagaimana di Bali apakah sudah ada data yang valid menyangkut demografi kependudukan, potensi yang bisa dikembangkan, keunggulan sebuah desa. Kearifan lokal yang bisa ditumbuh kembangkan demi Desa sejahtera.
Seperti Dana Desa yang dalam masa Pemerintahan Presiden ke- 7 Ir Joko Widodo setiap tahun nominal rupiahnya bertambah lebih dari 1 Milyar. “Sudahkah bisa terwujud desa yang unggul dan sejahtera. Bukankah Membangun Desa adalah Membangun Indonesia ” sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi diberbagai kesempatan ujar Lambertus.
Lambertus menghadiri Rapat yang dikemas dengan nuansa sambung rasa organisasi Baja Tani Bali ( BTB ), bertempat di Kawasan Mini Agro Kediri, Kabupaten Tabanan Bali. Minggu 24 Oktober 2021.
Selesai pertemuan tersebut sekretaris BTB Propinsi Bali, Ngurah Nyanakusuma Yadnya, S.E, M.Si merilis Notulen yang juga dikirimkan ke Penulis.Terkait pengembangan pertanian Desa di Bali disebutkan sangat perlu menerapkan prinsip 4 E yakni Ekologi, Estetika, Edukasi dan Ekonomi.”
Ekologi dimaksudkan hubungan manusia dengan alam sekitar agar tercipta kehidupan yang sesuai dengan tempat dan kearifan lokal. Ini selaras dengan konsep Tri Hita Karana, hubungan yang harmonis dan seimbang antara ” manusia dengan Tuhan” hubungan antar sesama manusia, hubungan manusia dengan alam lingkungan”.
Estetika artinya menata lingkungan yang baik, asri, lestari sehingga pengunjung, wisatawan betah tinggal disebuah lokasi dan bisa berbelanja produk lokal dan tidak tertutup adanya investasi.
Edukasi diperlukan agar para Petani mengetahui perkembangan terkini terkait dinamika pertanian. Dengan mengikuti pendidikan dan latihan diharapkan kemampuan petani meningkat mampu melakukan inovasi yang diharapkan bisa menghasilkan komoditas yang unggul. Sehingga mampu bersaing dipasar global.
Serta Ekonomi dimaksudkan dengan menerapkan 3 E tersebut ada nilai tambah atau peningkatan kehidupan ekonomi para Petani di Bali.
Sementara itu salah satu pembina BTB, NI Putu Ratniasih, S.E yang juga Ketua Eksekutif Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan ( LP KPK )Provinsi Bali, pada Pertemuan BTB , 24 Oktober 2021 bertempat di Kawasan Mini Agro Kediri, Tabanan menyampaikan bahwa ” Sangat bagus jika pengurus Baja Tani Bali baik di propinsi maupun Kabupaten bisa bekerjasama dengan LP KPK.
Ditahap awal sangat perlu pendataan petani di Bali. Kita bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten juga dengan kepala Desa di Bali. Baja Tani yang dirancang sebagai wadah bagi Petani di Bali, yang mana para Petani mayoritas berada di Desa , maka kehadiran Baja Tani Bali bisa memberi banyak manfaat bagi Petani.
Persoalan dan peluang terkait pengembangan pertanian perkebunan, peternakan kiranya bisa menjadi program kegiatan yang sumber pendanaan bisa juga dari Dana Desa. Sangat prihatin bahwa di beberapa tempat di Negara kita masih terjadi berbagai penyimpangan pengunaan dana Desa. Semestinya Dana Desa bisa bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa , terang Ni Putu Ratni Asih.
Sambungnya semoga Baja Tani Bali dan LP KPK bisa mendukung pembangunan Pertanian di Bali yang bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakat diberbagai Wilayah Desa di Bali .
Penulis : Biro Buleleng Bali