Denpasar — STKIP Taman Siswa Bima kembali mencuri perhatian pada LLDikti VIII Award 2025 yang digelar di Auditorium Widya Sabha Uttama Universitas Warmadewa, Kamis (11/12). Kampus yang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi pendidikan di wilayah timur Indonesia itu berhasil meraih penghargaan bergengsi “Perguruan Tinggi dengan Judul Terbanyak Program Penelitian Tahun 2025”. Sebuah capaian yang cukup mengejutkan karena jumlah penelitian yang dihasilkan tahun ini mengalami lonjakan signifikan.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, menegaskan bahwa prestasi tersebut bukan muncul secara instan. Menurutnya, capaian itu merupakan buah dari upaya panjang memperbaiki budaya riset di lingkungan kampus. “Kami membangun ekosistemnya pelan-pelan. Fokusnya bukan hanya menambah jumlah proposal, tetapi memastikan dosen memiliki keberanian bersaing pada skema hibah yang ketat. Penghargaan ini adalah bukti bahwa kerja bersama itu akhirnya terlihat,” ungkapnya.
Di ajang yang sama, salah satu dosen senior, Dr. Nanang Diana, M.Pd., turut meraih penghargaan sebagai Ilmuwan Senior Terbaik Bidang Sosial Humaniora. Pengakuan ini semakin menguatkan posisi STKIP Taman Siswa Bima sebagai institusi yang serius memajukan penelitian sosial, pendidikan, dan isu-isu kemasyarakatan.
Dr. Ibnu menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, LPPM menjadi motor yang menggerakkan percepatan hibah penelitian. Pendampingan proposal dilakukan lebih terstruktur, termasuk pembahasan intensif mengenai metodologi, kelayakan topik, serta kompatibilitas dengan peta jalan riset nasional. “LPPM mendampingi dari tahap ide sampai proposal siap dikirim. Kami juga membuka ruang kolaborasi lintas Prodi agar dosen tidak terjebak bekerja sendiri,” jelasnya.
Selain pelatihan teknis, kampus juga memperkuat jaringan kerja sama dengan perguruan tinggi lain, pemerintah daerah, sekolah, dan lembaga sosial di Pulau Sumbawa. Langkah ini tidak hanya membantu memperkaya konteks penelitian, tetapi juga mempermudah hilirisasi temuan dosen. “Kami percaya riset harus hidup. Bukan berhenti di laporan, tetapi memberi manfaat bagi masyarakat,” tambah Dr. Ibnu.
Ke depan, STKIP Taman Siswa Bima menargetkan kualitas publikasi dosen semakin meningkat dan mampu menembus forum nasional maupun internasional. Kampus juga akan memperluas skema pendanaan melalui kerja sama lembaga filantropi pendidikan. “Capaian tahun ini menjadi alarm positif. Tapi kami tidak boleh berpuas diri. Tahun depan kami ingin peringkat riset naik lagi. Itu komitmen kami,” tutupnya. Prestasi di LLDikti VIII Award 2025 ini menjadi momentum penting bagi STKIP Taman Siswa Bima untuk terus menguatkan budaya akademik.



