IMG_20230502_182707
Kabar Headlinenews

Masyarakat Karimun Bersatu Melakukan Demo Aksi Damai Menyerukan 12 Aspirasinya Pada Pemda dan DPRD Jepara

JEPARA – Masyarakat Karimunjawa Bersatu malakukan aksi damai dengan menggelar pasukan yang tergabung sebagai masyarakat karimunjawa, gelar aksi Damai, Masyarakat karimun jawa khususnya yang tergabung dalam perkumpulan petani tambak membawa 12 Aspirasi terkait kesejahteraan dan kondusifitas Karimunjawa 02/05/2023.

Demonstran menuntut, agar pemerintah membatalkan kebijakan penutupan tambak udang di wilayah Karimunjawa.
Peserta aksi terlihat membawa spanduk dengan berbagai tulisan protes. Mereka pun berorasi di halaman kantor Setda Jepara.

“Jangan tutuptambak, itu pekerjaan kami” dalam sepanduk yang dibentangkan oleh salah satu demonstran.
Selain itu juga ada tulisan “Tambak Ditutup, Utangku Seng Bayar Sopo Pak?” ditulis besar

Ketua Persatuan Tambak Udang se-Karimunjawa, Teguh Santoso mengatakan, keberadaan tambak udang di Karimunjawa sudah lama ada dari tahun 90an dudah ada tambak
Saat ini, Teguh menilai ada segelintir orang dan beberapa pihak sangat bernafsu menutup tambak udang, ini ada apa,”ujar Teguh Mereka berdalih, tambak udang mencemari lingkungan di Karimunjawa,”tambahnya

Ada 33 titik tambak udang. Masing-masing tambak setidaknya mempekerjakan 10 orang.
“Jadi ada 330 kepala keluarga yang bergantung ekonominya pada tambak udang,” ucapnya.
Menurutnya, jumlah itu bisa lebih banyak, jika dihitung tiap anggota mereka.
Seandainya tiap kepala keluarga memiliki anak empat, 330 kepala keluarga tinggal dikalikan empat.

Artinya ada banyak orang yang mengandalkan tambak udang sebagai sumber penghidupan di Karimunjawa.
Untuk itu, pihaknya sangat keberatan apabila tambak udang tersebut ditutup.
Soal dampak negatif tambak, Teguh mengaku tak masalah dengan kritik-kritik yang dihembuskan kubu penolak tambak.
Namun, menurutnya kritik itu harus dibarengi solusi.

“Kan tidak. Kalau tambak (udang) mengakibatkan sesuatu yang negatif jangan ditutup. Tapi beri (kami) arahan,” bebernya.
Dalam audiensi dengan DPRD Kabupaten Jepara, Teguh bersedia membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai aturan pemerintah.

Menurutnya, para pekerja tambak sekarang mulai terancam kehilangan mata pencaharian, jika pemerintah benar-benar menutup tambak tersebut.

Mereka berjanji, jika tuntutan tidak diindahkan, maka siap membawa massa yang lebih besar lagi.
Usai menggelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati, mereka juga menggelar aksi yang sama di depan Kantor DPRD Jepara.

Res : Bangyos 75

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *