IMG-20251128-WA0010
Kabar Nasional

Mahasiswa Matematika STKIP Taman Siswa Bima Harumkan Nama Kampus di KMI Expo 2025

Bima – STKIP Taman Siswa Bima kembali menorehkan kebanggaan di tingkat nasional. Muhammad Maghfirah, mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Matematika sekaligus Ketua HIMAPTIKA. Dirinya berhasil mewakili jurusannya dalam sebutah tim pada ajang KMI Expo 2025 yang digelar di Universitas Tidar, Magelang. Kehadirannya tidak sekadar sebagai peserta, tetapi membawa inovasi wirausaha mahasiswa melalui produk SABARENG (Salome Bandeng Goreng Bima). Yaitu, kreativitas kuliner yang dikembangkan mahasiswa Matematika sebagai bentuk perluasan kapasitas dan minat berwirausaha.

Dalam keterangannya, Maghfirah menyebut bahwa keikutsertaan di event nasional tersebut bukan hanya sebuah perjalanan akademik, tetapi langkah kecil menghadirkan nama STKIP Taman Siswa Bima di tengah ratusan delegasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Mahasiswa Matematika bukan hanya mampu berprestasi secara akademik, tetapi juga bisa tampil percaya diri, berinovasi, dan bersaing di ruang yang lebih luas,” ungkapnya.

Maghfirah juga menceritakan proses persiapan yang tidak mudah. Menjalankan peran sebagai mahasiswa, pengurus organisasi, sekaligus pengembang produk menuntut manajemen waktu yang ketat. Namun baginya, kesempatan tidak hadir kepada mereka yang menunggu. “Kesempatan datang kepada yang berani bergerak,” katanya.

Momen paling berkesan terjadi saat SABARENG dicicipi peserta dari berbagai daerah dan mendapat apresiasi. Saat itu, ia merasakan bahwa nama STKIP Taman Siswa Bima benar-benar dikenal dan diakui. “Perjuangan kecil seorang mahasiswa pun bisa membawa kebanggaan bagi banyak orang,” ujarnya.

Maghfirah berharap pencapaiannya menjadi pembuka jalan bagi mahasiswa Matematika lainnya. Ia ingin generasi berikutnya melampaui batas yang ia capai hari ini. “Saya tidak ingin menjadi puncak, tetapi pintu awal. Saya ingin teman-teman lain bisa berlari lebih cepat, lebih jauh, dan lebih hebat,” tegasnya.

Baginya, prestasi bukan soal siapa yang paling unggul, tetapi siapa yang paling berani mulai. Ia menegaskan bahwa jika dirinya bisa berdiri di panggung nasional, maka mahasiswa Matematika lainnya pun mampu mencapai lebih tinggi. “Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk mencoba, kemauan untuk belajar, dan keyakinan bahwa kita mampu,” tutupnya optimis.

Dengan capaian ini, STKIP Taman Siswa Bima kembali menunjukkan bahwa potensi mahasiswa tidak hanya lahir dari ruang kelas, tetapi juga dari keberanian tampil, berinovasi, dan menghadirkan karya yang bermakna bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *