GLobeIndonesia.com ll Sukabumi, 2 Oktober 2025– Jembatan Panel Garuda yang dibangun di wilayah terpencil Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cipanas, Desa Gunungkaramat, berbatasan dengan Kampung Cierang, Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, secara resmi diresmikan hari ini. Pembukaan dilakukan oleh Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Kosasih, dan langsung dimanfaatkan oleh masyarakat setempat pada Kamis (2/10/2025).
Mayjen Kosasih menyatakan bahwa jembatan ini merupakan bantuan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kementerian Pertahanan. Pembangunannya dikerjakan oleh prajurit TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan warga masyarakat. Jembatan panel ini memiliki panjang bentangan 19,2 meter, lebar 1,2 meter, dan daya dukung hingga 15-20 ton. Proyek dimulai pada 13 September 2025 dan selesai pada 30 September 2025.
“Atas nama warga Kampung Gunungkaramat, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden. Beliau memerintahkan langsung agar daerah-daerah yang sulit dijangkau dibangun jembatan penghubung,” ujar Mayjen Kosasih saat meresmikan.
Menurut penjelasan Mayjen Kosasih, jembatan ini menghubungkan empat desa, yaitu Gunungkaramat, Gunungtanjung, Wangunsari, dan Cikelat. Sebelumnya, warga terpaksa memutar jalan hingga beberapa kilometer untuk menyeberang. “Dengan jembatan ini, mobilitas warga akan lebih lancar, anak-anak bisa bersekolah tanpa hambatan, dan roda perekonomian bisa terus bergerak,” tambahnya.
Selain itu, Mayjen Kosasih berencana memasang paving block di sekitar area sekolah serta memperbaiki fasilitas pendidikan dasar di wilayah tersebut untuk mendukung aksesibilitas lebih baik.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, turut menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo dan seluruh jajaran TNI atas perhatiannya terhadap daerah pedalaman. “Jembatan ini sangat vital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di empat desa Kecamatan Cisolok,” ungkap Asep Japar.
Ia juga berharap keberadaan jembatan ini mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045
Dinantikan Warga Selama 3 Tahun
Pembangunan jembatan ini telah lama dinantikan warga. Seorang penduduk, Nengsih (60), mengisahkan bahwa sudah tiga tahun sejak jembatan bambu sebelumnya hanyut tergerus banjir Sungai Cipanas. Selama itu, warga terpaksa menyeberang sungai secara manual untuk aktivitas sehari-hari, seperti mengantar anak sekolah atau bekerja di sawah dan kebun.
“Iya, alhamdulillah, sekarang anak-anak bisa nyaman ke sekolah, terus buat ke sawah, ke kebun. Terima kasih banyak pokoknya,” ujar Nengsih dengan penuh haru.
Pendapat serupa disampaikan Imas (51), yang merasa lega karena kini tidak perlu memutar jauh melalui jalur Kampung Simpang untuk ke desa seberang. “Senang ya, pas gak ada jembatan jadi pindah jalan ke jalur kampung Simpang. Sekarang senang,” katanya.
Peresmian ini menjadi momen bahagia bagi masyarakat Cisolok, yang kini memiliki akses lebih aman dan efisien, mendukung kesejahteraan jangka panjang di wilayah terisolir Sukabumi.